Apa Itu Lampu Halogen Dan Apa Perbedaannya Dengan Lampu Biasa ? 

Lampu Halogen
Produk - produk mobil ketika ini hampir dijamin semuanya memakai jenis lampu halogen sebagai penerang utama pada lampu kepala. Dengan konsumsi daya listrik yang sama dengan jenis lampu yang biasa, lampu halogen akan menerbitkan sinar yang lebih cerah dan lebih awet. Oleh karenanya wajar, andai sekarang juga tidak sedikit mobil - mobil lama yang bawaan lampu seringkali diganti oleh pemiliknya memakai lampu jenis halogen.

Lampu pijar dapat mengandung filamen tungsten, dilapisi dengan dengan kaca dan didalamnya terdapat gabungan gas yang umumnya ialah Nitrogen, Argon dan Krypton ). Ketika listrik disalurkan, filamen bakal menjadi panas yang suhunya dapat mencapai 200 derajat celcius dan lantas filamen itu akan membara. Bara yang didapatkan oleh filamen lantas menjadi sumber cahaya yang terang sesudah dibiaskan ke lapisan kaca.

Adapun teknik kerja Lampu Pijar Biasa, dapat dilihat pada gambar inilah ini :
Proses Kerja Lampu Pijar ( sumber saft7 .com )
Adapun penjelasan dari gambar diatas yakni :

1. Daya listrik yang masuk ke lampu bakal mengalir ke filamen (lilitan kabel kecil) dan berdampak filamen itu akan membara, sementara tungsten bakal menguap.

2. Tungsten yang menguap bakal terkondensasi dalam sekala yang paling kecil.

3. Hal ini terjadi terus menerus sekitar lampu menyala sampai-sampai semakin lama kaca lampu bakal tertutupi oleh tungsten yang berdampak kaca lampu bakal menghitam. Sampai kesudahannya filamen tungsten bakal terus menipis dan putus, lampu mati.

lampu halogen termasuk pun jenis lampu pijar. Lampu halogen dibuat dengan membetulkan proses lampu pijar biasa, yakni dengan teknik mengurangi penguapan tungsten supaya lampu halogen lebih tahan lama. Kaca lampu yang diciptakan dari kaca kuarsa yang tipis dan tahan panas, lantas gas yang diisikan ditambahkan tidak banyak gas halogen.
prosos kerja lampu halogen ( sumber saft7 .com )
Keterangan gambar diatas yakni :

1. Pada posisi lampu mati, gas halogen warna merah tampak menyelimuti filamen tungsten. Secara kimia, gas halogen bakal bereaksi dengan uap tungsten pada ketika lampu menyala yang menghasilkan halida tungsten.

2. Pada ketika filamen tungsten membara (lampu hidup), tungsten bakal menguap.

3. gas halogen mengikat powerful uap tungsten menjadi tungsten halida. saat halida itu menyentuh tungsten filamen yang sedang membara, senyawa itu kembali terbelah dimana gas halogen pulang terlepas sedangkan tungsten pulang melekat pada filamen.

4. Siklus ini berulang - ulang terus menerus menhasilkan cahaya lampu yang stabil dan usia lampu yang panjang. Siklus ini disebut pun dengan siklus halogen atau halogen cycle.

Namun, kriteria utama guna terjadinya siklus halogen ialah suhu permukaan kaca yang mesti paling panas menjangkau suhu 250 - 900 derajat celcius. Jika suhu kaca lampu berada dibawah suhu tersebut, maka halogen tidak bisa mengikat uap tungsten. Akibatnya, tungsten bakal melekat pada dinding kaca unsur dalam, dan lama kelamaan kaca bakal menghitam. Akibatnya lampu halogen bakal cepat putus.

Oleh sebab itu, suhu pada lapisan kaca jangan ada yang lebih dingin yang nantinya mengakibatnya bertumpuknya uap tungsten pada unsur suhu dingin tersebut.

Cara memegang lampu halogen
Dan urusan ini dapat disebabkan oleh urusan yang paling sederhana dampak salah dalam memegang lampu halogen secara langsung ke kacanya dengan tangan anda ( tanpa lapisan ). Umumya, usia lampu halogen dapat mencapai 2000 - 4000 jam, sementara lampu jenis pijar biasa melulu 750 - 1500 jam.