kursus mengemudi majalengka
Fungsi Komponen - Komponen Sistem Pengisian ( Charging System ) Pada Mobil 

Banyaknya komponen - komponen kelistrikan yang terdapat di kendaraan memerlukan tegangan yang besar dan stabil. Oleh karena tersebut harus ada suatu sistem yang tidak jarang kali mensuplay tegangan ke masing-masing beban cocok dengan keperluan yang ada. Maka dibuatlah sistem pengisian pada mobil yang bermanfaat mengisi tegangan ke baterai dan mensuplay tegangan listrik ke masing-masing komponen - komponen listrik yang membutuhkan.

Sistem pengisian terdiri dari dua jenis, yakni :

1. Generator yang menghasilkan Arus DC ( Searah )
2. Alternator yang menghasilkan Arus AC ( Bolak - balik )

Sedangkan sitem pengisian yang dipakai pada kendaraan mobil ialah sistem pengisian memakai alternator yang menghasilkan arus AC ( Bolak - Balik ). Sebaliknya, komponen - komponen kelistrikan ialah menggunakan arus DC ( Searah ). Maka supaya output tegangan yang keluar ialah arus DC, digunakanlah dioda sebagai penyearah arus dari AC menjadi DC.

Alasan pemilihan alternator sebagai sistem pengisian pada mobil sebab konstruksi alternator yang lebih kecil sehingga lumayan diletakkan di depan ruang mesin dan alternator dapat menghasilkan arus yang besar ( output) meski mesin dalam putaran renah (idle).
Konstruksi Alternator
Adapun komponen - komponen sistem pengisian terdiri dari :

1. BateraiFungsi baterai pada sistem pengisian ialah sebagai sumber tegangan yang mesuplai arus ke rotor coil dan menyimpan arus yang terbit (output) alternator.
Baterai
2. Roto Coil
Fungsi rotor coil ialah menghasilkan kemagetan. Kemagnetan yang didapatkan oleh rotor coil bersumber dari adanya tegangan masuk dari baterai ( Electromagnetic ).
Rotor Coil


3. StatorFungsi stator ialah membangkitkan arus bolak - balik yang didapatkan dari hasil perpotongan garis - garis gaya magnet dari rotor coil yang berputar didalam stator.
Stator Coil
4. Rectifier ( Dioda )
Fungsi dioda ialah untuk mengolah arus bolak balik ( AC ) dari stator menjadi arus sehaluan ( DC ) yang akan terbit melalui output alternator.
Dioda
5. Pulley
Fungsi pulley ialah untuk menerima tenaga mekanis dari mesin ( berupa gaya putar) guna memutarkan rotor coil. Perbandingan putaran pulley poros engkol dengan pulley alternator yakni 1 : 1,8 - 2,2. Ini dengan kata lain setiap 1 x putaran poros engkol maka pulley alternator bisa berputar 1, 8 x hingga 2,2 x putaran.
Pulley
6. End Frame ( Housing )
Fungsiya sebagai pelindung komponen - komponen alternator dan menjadi pegangan komponen - komponen yang lain.
End Frame
7. Regulator
Fungsi regulator ialah untuk menata besarnya tegangan yang masuk ke rotor coil. Karena pada teorinya semakin besar tegangan yang masuk ke rotor maka semakin besar kemagnetran. Semakin besar kemagnetan semakin besar pula output yang didapatkan oleh alternator, begitu sebaliknya.