kursus mengemudi majalengka
Pentingnya Menguras dan Mengganti Minyak Rem


Minyak Rem Faktor Penting Keselamatan Berkendara
Minyak rem adalahtopik yang lumayan menarik untuk dibicarakan karena banyak sekali orang tidak tahu dalil kenapa minyak rem mesti dicek dan diganti secara rutin.Tahukah kamu bahwa masing-masing pengendara yang sudah menempuh jarak 15.000 hingga 20.000 km mengerjakan pengereman sejumlah kira-kira 75.000 kali..?
Kegagalan sistem rem bermanfaat dengan baik adalahsalah satu hal yang paling ditakuti oleh masing-masing pengendara kendaraan bermotor.

Minyak Rem
Pada umumnya sesudah tiga tahun pemakaian kwalitas minyak rem bakal menurun dimana titik didihnya bakal turun hingga pada titik yang lumayan berbahaya. Hal ini sebab adanya kontaminasi uap air di dalam minyak rem yang bisa mengganggu kinerja sistem rem.
Minyak rem ditampung pada tabung master cylinder yang tercipta dari bahan plastik transparan supaya lebih gampang memeriksa elevasi minyak rem di dalam tabung master cylinder tanpa butuh membuka tutup tabung master cylinder.
Membuka tutup tabung master cylinder dapat mengakibatkan uap air yang terdapat di angkasa bebas masuk kedalam tabung master cylinder. Kandungan uap air yang berlebihan di dalam minyak rem bisa menurunkan kwalitas minyak rem tersebut.
Memeriksa Volume Minyak Rem
Minyak rem adalahsalah satu cairan yang sering dilalaikan pada kendaraan, sebenarnya minyak rem adalahsalah satu hal vital dalam urusan keselamatan berkendara. Ketinggian minyak rem di dalam tabung reservoir mesti dicek secara rutin sebab secara normal ketinggiannya bakal berangsur-angsur turun seiring dengan penipisan brake pad.
Jadi andai minyak rem berkurang menyeluruh secara seketika patut dicurigai sudah terjadi kebocoran pada sistem rem. Ketinggian minyak rem di dalam tabung master cylinder mesti dipertahankan berada diantara tanda ADD dan FULL atau MIN dan MAX. Jika minyak rem berkurang dibawah minimum segera tambahkan cocok dengan spesifikasi minyak rem yang tercantum pada tutup tabung master cylinder (DOT 3 atau 4).
Perawatan Berkala Minyak Rem
Para berpengalaman merekomendasikan untuk mengerjakan penggantian minyak rem setahun atau dua tahun sekali. Pertimbangannya ialah bahwa minyak rem bakal mulai menyerap uap air semenjak kesatu minyak rem dimasukkan kedalam sistem rem.
Minyak rem bisa menyerap uap air melewati pori-pori selang rem, melewati celah seal rem dan dari udara terbuka ketika tutup tabung master cylinder rem dibuka.

Proses penyerapan uap air ini bakal terjadi lebih cepat pada wilayah yang bersuhu dingin dan tingkat kelembabannya tinggi.
Setelah dipakai selama satu tahun, minyak rem pada masing-masing mobil seringkali akan berisi uap air selama 2%, setelah pemakaian sekitar 18 bulan kandungan uap air bertambah menjadi 3 % dan setelah sejumlah tahun pemakaian kandungan uap air di dalam minyak rem dapat mencapai 7- 8 %.
Jika kandungan uap air di dalam minyak rem paling tinggi maka titik didih minyak rem bakal menurun secara drastis. Minyak rem DOT 3 mesti mempunyai dry boiling point (tanpa terdapat uap air) selama 212 derajat celcius dan wet boiling point (berisi uap air) selama 140 derajat celcius.
Minyak rem DOT 3 yang diproduksi ketika ini sudah melebihi standar tersebut, rata-rata mempunyai dry boiling point berkisar antara 237 hingga 260 derajat celcius.
Kandungan uap air satu persen saja di dalam minyak rem bisa menurunkan titik didih minyak rem DOT 3 menjadi selama 187 derajat, kandungan uap air dua persen menurunkan titik didih hingga 160 derajat dan kandungan uap air tiga persen menurunkan titik didih hingga 145 derajat, titik yang berbahaya untuk standard minimum minyak rem DOT 3.
Minyak rem DOT 4 yang memiliki titik didih lebih tinggi (230 derajat guna dry boiling point dan 155 derajat wet boiling point) lebih susah menyerap uap air tetapi akan merasakan penurunan titik didih yang paling tajam ketika ada kandungan uap air didalamnya.
3% saja kandungan uap air didalam minyak rem DOT 4 bakal menurunkan titik didih hingga 50% !!.
Mengingat pemakaian sistem rem mobil penggerak depan menghasilkan panas yang jauh lebih besar dikomparasikan dengan sistem rem mobil penggerak roda belakang sehingga memerlukan minyak rem yang lebih tahan panas.
Kandungan uap air dapat menambah resiko kegagalan sistem rem sebab terjadinya vapor lock didalam sistem rem dampak minyak rem yang terlampau panas. Vapor lock atau ruang udara didalam rem bakal menggantikan minyak rem dan mempunyai sifat dapat dikompresikan. Sehingga ketika pedal rem diinjak, pedal rem bakal turun hingga menyentuh lantai tetapi rem tidak bermanfaat menghentikan kendaraan yang dikenal dengan istilah REM BLONG...!!.
Akibat lainnya andai ada kandungan uap air didalam minyak rem ialah timbulnya korosi pada caliper rem, piston caliper, wheel cylinder, master cylinder, steel brake line dan modulator ABS.
Kegagalan sistem rem yang bersangkutan dengan minyak rem

Sering anda mendengar berita kemalangan lalulintas dampak kegagalan sistem rem yang "tidak bisa dijelaskan".
Saat sistem rem mobil yang mengalami kemalangan diperiksa, tidak ditemukan kehancuran mekanikal, minyak rem cukup, kanvas rem masih tebal, sistem hidrolik rem tidak terdapat masalah dan pedal rem normal.
Semuanya normal, namun mengapa rem dapat blong...?
Kemungkinan rem bekerja terlampau panas dan menyebabkan minyak rem hingga mendidih, di antara penyebabnya dapat rem yang macet sampai-sampai rem akan terlampau panas. Beberapa penyebab beda yang dapat mengakibatkan minyak rem hingga mendidih diantaranya situasi berkendara seperti mengerjakan pengereman seketika yang terlampau sering, berkendara di wilayah pegunungan dengan turunan yang curam dan mobil dipaksa untuk unik beban yang terlampau berat.
Minyak Rem Rekomendasi pabrikan
Bagaimana rekomendasi pabrikan-pabrikan mobil tentang waktu penggantian minyak rem..?
Beberapa pabrikan laksana general Motor dan Chrysler tidak melafalkan secara spesifik tentang waktu penggantian minyak rem secara rutin. General motor mengklaim minyak rem yang mereka rekomendasikan Delco Supreme 11 DOT 3 berisi aditif yang lebih tidak sedikit dibandingkan minyak rem yang lain, dan bisa dikategorikan sebagai minyak rem long life time.
Pada tahun 1993 General Motor mulai mengenalkan pemakaian karet selang rem tipe baru dengan lapisan EPM dan pelindung luar yang dapat meminimalisir penetrasi uap air hingga 50 % sampai-sampai GM memandang kecil sekali bisa jadi minyak rem mereka terkontaminasi uap air.
FORD merekomendasikan untuk mengerjakan penggantian minyak rem masing-masing 40.000 Km atau 3 tahun sekali dan menyarankan untuk mengubah minyak rem setiap mengerjakan penggantian brake pad.
Berikut masa-masa penggantian minyak rem yang direkomendasikan sejumlah pabrikan mobil :
Acura: 36 Bulan
Audi: 24 Bulan
BMW: 24 Bulan, atau sesuai tuntunan pada Service Inspection Indicator
Honda: 36 Bulan
Jaguar: 24 Bulan, kecuali model 2009 XF (36 Bulan)
Land Rover: 36 Bulan
Lexus: 36 Bulan atau 40.000 Km mana yang terjangkau lebih dulu
Mercedes-Benz: 24 Bulan
Subaru: 30 Bulan atau 40.000 Km
Suzuki: 24 Bualan atau 40.000 Km
Volkswagen: 24 Bulan (New Beetle, City Gold, City Jetta)
Volvo: 24 Bulan

Jika semua pengendara mobil mengekor rekomendasi penggantian minyak rem yang dianjurkan oleh pabrikan maka diharapakan dapat meminimalisir resiko terjadinya kemalangan yang disebabkan oleh minyak rem yang terkontaminasi uap air.
Hal ini pun akan menciptakan sistem rem lebih tahan lama dan menghindari pengeluaran yang tidak butuh dan mahal untuk mengerjakan perbaikan sistem rem terutama rem yang telah dilengkapi dengan ABS.
Memeriksa Kwalitas Minyak Rem
Kondisi minyak rem susah dianalisa bila melulu mengandalkan penglihatan, kecuali minyak rem telah benar-benar kotor berwarna kecoklatan.
Ada tiga teknik memeriksa kwalitas minyak rem
Menggunakan Optical Refractometer
Alat ini dapat mengindikasikan secara jelas kandungan uap air di dalam minyak rem. Tetetskan tidak banyak minyak rem pada perangkat dan lantas arahkan pada cahaya yang cerah untuk memahami kandungan uap air di dalam minyak rem.
Alat pengetesan ini paling akurat dan dapat mengindikasikan berapa persen kandungan air di dalam minyak rem dan titik didih minyak rem.

Menggunakan Acutest Brake fluid Test Strips
Pengetesan ini memakai bahan kimia yang berbentuk strip. Warna test strip bisa berubah cocok dengan kwalitas minyak rem yang diperiksa.
Acustrip.inc perusahaan yang memproduksi perangkat ini menerbitkan 2 jenis test strip, yakni mengukur kadar pH pada minyak rem dan mengukur kandungan uap air.
Test strip buatan Phoenix system mengukur kadar tembaga pada minyak rem, andai kadar tembaga berada pada angka 100 berarti kandungan anti karat pada minyak rem masih dalam suasana baik dan minyak rem belum butuh diganti. Jika kandungan tembaga telah menjangkau angka 200 atau lebih zat anti karat pada minyak rem telah buruk dan minyak rem mesti diganti.
Brake fluid tester
Electronic brake fluid tester mengukur temperatur titik didih minyak rem. Pengetesan melulu memakan masa-masa satu menit dan hasilnya lebih akurat.
Jika titik didih minyak rem sudah paling rendah maka sangat disarankan untuk segera mengerjakan penggantian minyak rem guna menghindari resiko rem blong sebab minyak rem mendidih.

Mengganti Minyak Rem
Saat mengerjakan penggantian minyak rem sangat urgen untuk mengekor spesifikasi yang sudah ditentukan oleh pabrikan kendaraan (DOT 3 atau DOT 4) , tipe minyak rem yang dianjurkan seringkali tertera pada tutup tabung minyak rem atau guna lebih jelasnya dapat disaksikan pada kitab pedoman empunya kendaraan.
Para produsen minyak rem menuliskan bahwa tiap-tiap merk minyak rem memiliki ciri khas yang berbeda-beda, walaupun sama-sama DOT 3 atau DOT 4 bukan berarti masing-masing merk minyak rem memiliki toleransi uap air dan perlindungan terhadap karat yang sama.
Wet boiling point dan dry boiling point masing-masing merk minyak rem bisa bervariasi tergantung zat aditif yang ditambahkan oleh setiap pabrikan minyak rem.
Temperatur dry boiling point minyak rem DOT 3 pada lazimnya berada pada rentang nilai yang lumayan lebar, berkisar antara 204 hingga 300 derajat celcius . Sedangkan wet boiling point tidak terlalu bertolak belakang secara signifikan , berkisar antara 140 sanmpai 156 derajat celcius.
Setiap minyak rem yang diproduksi memang telah mengisi standard minimum DOT dan standard pabrikan mobil, tetapi sudah barang pasti minyak rem yang memiliki dry dan boiling point yang lebih tinggi tentu mempunyai keawetan panas yang lebih baik dan tingkat ketenteraman yang lebih tinggi.
Pada minyak rem DOT 4, temperatur dry boiling pointnya disebutkan dapat bervariasi tergantung merk minyak rem, berkisar antara 230 hingga 341 derajat celcius.
Dipasaran pun sudah beredar minyak rem DOT 5.1 yang berbahan dasar glycol (berbeda dengan minyak rem DOT 5 yang berbahan dasar silikon) dengan titik didih yang lebih tinggi.
Dry boiling point minyak rem DOT 5.1 menjangkau 270 derajat celcius atau lebih tinggi, sementara wet boiling pointnya selama 190 derajat celcius.
Beberapa minyak rem guna keperluan pacu telah melebihi dry boiling point minyak rem pada umumnya, tetapi wet boiling pointnya melulu memenuhi persyaratan untu minyak rem DOT 3 (140 derajat celcius).
Jadi saat mengerjakan pemeriksaan dan perbaikan sistem rem, pastikan tidak jarang kali untuk memeriksa situasi minyak rem dan elevasi minyak rem pada tabung master cyilinder rem. Jika mengerjakan penambahan atau penggantian minyak rem selalu pakai minyak rem yang direkomendasikan pabrikan.

Ingat..!! Sangat penting mengerjakan penggantian minyak rem secara tertata sebagai tahapan pencegahan terjadinya kemalangan fatal.