Yusuf Mansur
Artikel ini memerlukan lebih tidak sedikit catatan kaki guna pemastian. Bantulah memperbaiki tulisan ini dengan menambahkan daftar kaki dari sumber yang terpercaya. Tulisan yang tidak bisa diverifikasi bakal dipertanyakan serta bisa disembunyikan ataupun dihapus sewaktu-waktu oleh Pengurus.
H. Yusuf Mansur
Ustadz Yusuf Mansur tengah memimpin pengajian di Sekretariat Negara RI, 15 Juli 2009.[1]
Lahir : 19 Desember 1976 Jakarta
Kebangsaan : Indonesia
Nama lain : Ustadz YM
Pekerjaan : Pimpinan Pesantren
Penceramah Pengusaha Penulis Buku Produktif
Suami/istri : Siti Maemunah
Anak : wirda salamah ulya
Qumii Rahmatul Qulmul.
Orang tua : Abdurrahman Mimbar (Ayah)
HumrifÃah (Ibu)
Yusuf Mansur atau Jam’an Nurkhatib Mansur (lahir di Jakarta, 19 Desember 1976; usia 42 tahun) ialah seorang figur pendakwah, penulis kitab dan pengusaha dari Betawi, sekaligus pimpinan dari pondok pesantren Daarul Quran Ketapang, Cipondoh, cikarang Tangerang dan pengajian Wisata Hati.
Kumpulan isi :
1. Biografi
2. Pendidikan
3. Ketawadhuan Yusuf Mansur
4. Pesantren Tahfizh Daarul Qur'an
5. Karya Tulis dan lainnya
6. Referensi
7. Pranala luar
Biografi
Terlahir dengan nama Jam’an Nurkhatib Mansur.[2] Ia bermunculan dari family Betawi berkecukupan pasangan Abdurrahman Mimbar dan HumrifÃah dan paling dimanja orang tuanya.[3] Sejak kecil, ia anak yang cerdas, sampai-sampai tampak kecerdasannya tersebut dari teknik menangkap latihan di Madrasah Ibtidaiyah Chairiyah Mansuriyah Jembatan Lima, Tambora Jakarta Barat. (Didirikan oleh Uyutnya, K.H. Muhammad Mansur yang dikenal dengan panggilan, Guru Mansur, yang belakangan dikelola oleh Uwanya, K.H. Ahmadi Muhammad. Yusuf Mansur memanggilnya, Ayah Mamat).
Pendidikan
Sejak umur 9 tahun, ruang belajar 4 MI (Madrasah Ibtidaiyah), ia tidak jarang tampil di atas mimbar guna berpidato pada acara Ihtifal Madrasah yang diadakan setiap tahun menjelang Ramadhan. Tamat MI , lantas melanjutkan ke MTs (Madrasah Tsanawiyah) Chairiyah Mansuriyah, yakni lembaga edukasi yang dikelola oleh keluarganya; KH. Achmadi Muhammad. Dan Yusuf Mansur, ialah siswa sangat muda usianya dikomparasikan dengan teman-temannya yang lain. Karena di Usia, 14 tahun, ia lulus dari MTs. Chairiyah Mansuriyah, pada tahun 1988/1989, sebagai murid terbaik. Dari MTs. Chairiyah Mansuriyah, lantas ia melanjutkan ke Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol sebagai alumni terbaik. Lulusan Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol, Jakarta Barat, tahun 1992 ini pernah kuliah di Fakultas Hukum, Jurusan Syari'ah di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal ini tertuang dalam pendahuluan bukunya "Lukmanul Hakim Mencari Tuhan yang Hilang" yang diungkap oleh Prof. Dr. H. Amin Suma, MA., M.H. Namun, berhenti tengah jalan sebab lebih suka pacuan motor.
Ketawadhuan Yusuf Mansur
Kendati telah menjadi figur nasional yang lumayan dikenal oleh masyarakat Indonesia, Yusuf Mansur tetap tawadhu dan ta'zhim terhadap guru-gurunya. Baik guru-guru Ibtidaiyah maupun guru-guru Tsanawiyah. Hal ini terlihat terlihat dari metodenya yang selalu menghirup tangan mereka, ketika bertemu. Dan acap kali ia menyempatkan diri guna mampir di Madrasah lokasi ia diagungkan oleh guru-gurunya. Di antara guru-gurunya yang masih melatih sampai ketika ini antara lain:
Hasan Luthfy Attamimy, M.A., (sekarang Kepala MTs. Chairiyah Mansuriyah),
H.M. Naksabandi, S.Ag.,
Drs. Pramonohadi, Subagyo, S.Pd.,
Drs. H.M. Basuni, Abdun Najih, S.Pd.,
Halimatus Sa'diah, S,Pd.,
Drs. Syamsudin, M.Pd.,dan sebagiannya telah wafat.
Pada tahun 1996, Ia terjun di bisnis informatika, sayang bisnisnya justeru menyebabkan ia terbelit hutang dan membuatnya masuk lokasi tinggal tahanan sekitar 2 bulan, dan hal serupa kembali terulang pada tahun 1998. Saat di penjara itulah, ia mengejar hikmah mengenai sedekah. Selepas dari penjara, ia mencoba mengawali usaha dari nol lagi dengan berjualan es di terminal Kali Deres. Berkat kesabaran dan kesediaan sedekah pula kesudahannya bisnisnya mulai berkembang dari semula berjualan dengan termos, kemudian gerobak sampai lantas mempunyai pegawai. Hidup Yusuf Mansyur mulai berubah ketika ia berkenalan dengan seorang polisi yang memperkenalkannya dengan LSM. Selama bekerja di LSM itulah, ia membuat kitab Wisata Hati Mencari Tuhan Yang Hilang. Buku yang terinspirasi oleh pengalamannya sewaktu di penjara ketika rindu dengan orang tua.
Tak dinyana, kitab itu mendapat sambutan yang luar biasa. Yusuf Mansur tidak jarang diundang guna bedah kitab tersebut. Dari sini, undangan guna berceramah mulai menghampirinya. Di tidak sedikit ceramahnya, ia tidak jarang kali menekankan arti di balik sedekah dengan memberi contoh-contoh cerita kehidupan nyata. Gaya bicaranya yang sederhana dan apa adanya ketika berdakwah menciptakan isi ceramah mudah dipahami dan disukai masyarakat. Ia kini tengah menggeluti bisnis network yakni VSI (Veretra Sentosa Internasional).
Pesantren Tahfizh Daarul Qur'an
Yusuf Mansur pun menggagas berdirinya Program Pembibitan Penghafal Al Quran (PPPA) yang mencetak penghafal Qur’an melewati pendidikan gratis untuk para dhuafa yang terdapat di Pondok Pesantren Daarul Qur’an Bulak Santri, Alamat: Jl. Ketapang Poncol, Ketapang, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten. Dana dari program ini dipungut dari sedekah jamaah Wisata Hati.
Karya Tulis dan lainnya
Buku Mencari Tuhan Yang Hilang
Sinetron Religi Maha Kasih
Film dan Sinetron Kun Fayakuun
Referensi
^ Pengajian bulanan yang dipimpin oleh Ustadz Yusuf Mansur; Setneg.go.id; Diakses 6 Juni 2013
^ http://biografi-orang-sukses-dunia.blogspot.co.id/2013/07/biografi-ustad-yusuf-mansur-mendapat.html
^ http://bio.or.id/biografi-yusuf-mansur/
Pranala luar
Situs web resmi
Yusuf Mansur di YouTube
Yusuf Mansur di Twitter
0 Komentar